4:08 AM

BAGAIMANA NURI MENGETAHUI ILMU KIMIA?

Beberapa tanaman memiliki biji-biji beracun. Ini merupakan cara yang tepat untuk melindungi diri dalam menghadapi musuh yang mencoba untuk menyantap mereka. Kendati demikian, suatu jenis nuri yang tinggal di Amerika dapat memakan biji-biji beracun ini. Ini sangat mengejutkan, karena saat makhluk lain tak dapat mendekati biji-bijian itu, burung-burung ini dapat terus memakannya tanpa terpengaruh sama sekali. Kalian tentu ingin tahu bagaimana ini bisa terjadi, bukan?

Bagaimana jenis nu
ri yang disebut macaw ini tidak teracuni telah menarik perhatian para ilmuwan. Para ahli mengamati macaw dan menyaksikan pola perilaku yang sangat luar biasa.

Setelah memakan biji-bijian bergizi sekaligus beracun ini, macaw akan terbang menuju sebuah tempat berbatu. Di sana, mereka mematuk-matuk dan menelan tanah liat bercampur kerikil. Ini tidaklah terjadi tanpa sengaja. Dan memang, kerikil yang mengandung tanah liat menyerap racun biji-bijian tersebut. Dengan cara inilah macaw dapat mencern
a biji-bijian tersebut tanpa menderita.

Bagaimana burung ini bisa mendapatkan pengetahuan medis untuk menentukan akibat racun biji-bijian tersebut? Bagaimana mereka bisa mengetahui cara mencegah akibat racun ini? Mungkinkah mereka sebelumnya telah mendapatkan pendidikan obat-obatan untuk mengetahui bahwa zat penawar racun ada pada kerikil-kerikil yang mengandung tanah liat? Jelas tidak. Manusia tidak dapat mengetahui apakah sebuah benih beracun atau tidak hanya melalui rupanya. Untuk mengetahui apakah sesuatu itu beracun atau tidak, seseorang membutuhkan pendidikan tertentu, atau harus menanyakan pada ahlinya. Karena itu, tidak mungkin jika dikatakan bahwa seekor burung yang tidak punya kecerdasan dapat menemukan sesuatu setelah melakukan penelitian dan penelaahan zat kimia. Tidak mungkin macaw mendapatkan pengetahuan ini secara kebetulan. Manusia saja baru dapat mempelajarinya setelah bertahun-tahun menempuh pendidikan khusus. Allah Yang Maha Mengetahui, Sang Pencipta segala sesuatu dengan sempurna, mengajarkan pengetahuan ini pada burung-burung macaw.

Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri
mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada
di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar.
Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia
benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya
(Ar-Ruum: 8)
4:05 AM

MEMBANGUN SARANG LABA-LABA

Pernahkah kalian memperhatikan bentuk-bentuk sarang laba-laba? Tahukah kalian bahwa laba-laba menghasilkan benang mereka sendiri, dan bahwa benang ini pun memiliki ciri-ciri yang mengagumkan? Atau pernahkan kalian mendengar bahwa teknik yang digunakan oleh laba-laba kebun untuk membuat sarangnya sama dengan teknik yang dipakai oleh insinyur sipil masa kini? Seekor laba-laba membutuhkan dua tempat terpisah untuk menganyam sarangnya. Sarang ini biasanya dianyam di sebuah sudut tempat dua dinding menyatu, atau di antara dua ranting pohon. Kendati demikian, beberapa jenis laba-laba begitu terampilnya sehingga mereka mampu menganyam sarang cukup dengan menggunakan sebuah permukaan saja. Cara laba-laba menganyam sarangnya sungguh luar biasa. Sekarang coba bayangkan apa yang akan kita pelajari berikut ini.

Mula-mula seekor laba-laba mencari ranting lentur yang cukup panjang untuk menganyam sarangnya. Laba-laba dengan kuat mengikatkan seutas benang di ujung ranting. Sambil menuruni ranting, ia terus mengeluarkan benang. Setelah menempuh jarak tertentu, laba-laba berhenti berjalan dan berhenti mengeluarkan benang. Laba-laba lalu melilit ranting dengan benang yang dikeluarkan dari tubuhnya, hingga ranting itu melengkung bagaikan sebuah busur. Dengan kuat, laba-laba kemudian melekatkan ujung benang lainnya, yang kini terentang lurus bagai benang. Kemudian ia mulai menganyam jaringnya di dalam busur ini.

Kini coba pikirkan apa yang akan kalian kalian lakukan jika kalian ingin merentangkan benang sepanjang dua setengah meter di antara dua dinding yang terpisah jarak dua meter. Sembari kalian mencoba memikirkan caranya, bacalah di sini bagaimana sejenis laba-laba kebun memecahkan permasalahan tersebut.

Laba-laba kebun terkadang menganyam jaring mereka di antara dua cabang yang terpisah jauh. Karena jaring-jaring semacam itu cukup besar, kemampuan jaring tersebut untuk menangkap mangsanya pun tinggi. Namun, ukuran jaring yang besar pelahan-lahan dapat membuat tegangan jaring berkurang. Akibatnya, kemampuan untuk menangkap mangsa pun berkurang. Laba-laba membutuhkan jalan keluar bagi permasalahan ini. Mungkin kalian berpikir, laba-laba akan menganyam jaring baru setelah jaring yang lama berkurang ketegangannya. Namun, bukannya menggantikan jaring tersebut, laba-laba justru melakukan hal yang luar biasa: Laba-laba mengatasinya dengan mengeluarkan seutas benang dari tengah-tengah jaring, turun ke bawah, dan menyangkutkan batu di akhir benang mendekati permukaan tanah. Lalu, laba-laba kembali lagi ke sarangnya, kali ini sambil menggulung benang, hingga batu pun terangkat. Kemudian, laba-laba mengikatkan benangnya, sekali pada batu yang berayun di udara, sekali lagi di tengah-tengah jaring. Dengan demikian, jaring tersebut menegang kembali karena bobot batu yang menggantung dari jejaring merentangkannya ke bawah.

Kalian mungkin tidak memikirkan jalan keluar seperti itu, demikian pula kebanyakan orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang konstruksi bangunan. Namun, laba-laba mengetahuinya, dan menerapkan teknik ini. Bagaimana seekor laba-laba mengetahui teknik mengagumkan seperti itu, dan mampu menerapkannya dengan baik? Hebatnya lagi, semua laba-laba telah menganyam jaringnya dengan teknik yang sama sejak berjuta-juta tahun yang lalu. Pasti ada suatu “Kekuasaan” yang mengilhami laba-laba untuk menggunakan teknik ini, karena kemampuan untuk melakukannya sendiri tidak dimiliki oleh laba-laba. Kuasa ini adalah milik Allah Yang Maha Kuasa, Pemilik segalanya, Yang memberi petunjuk dan mengilhami semua makhluk untuk mengerjakan hal-hal yang harus mereka lakukan.

4:02 AM

NAUTILUS: MAKHLUK YANG SANGAT MENARIK

Pasti kalian pernah melihat kapal selam di TV atau di majalah-majalah. Kapal ini, yang mampu menyelam jauh di bawah permukaan laut tanpa terlihat, digunakan untuk menjamin keamanan nasional dan melakukan penelitian ilmiah tertentu. Cara kapal selam bekerja adalah: ketika tangki-tangki selam khusus dalam sebuah kapal selam terisi dengan air, kapal itu menjadi lebih berat dibandingkan air sehingga tenggelam ke dalam laut. Jika air dalam tangki tersebut dikosongkan dan diganti dengan udara bertekanan, kapal selam akan naik ke permukaan kembali.


Tidak terdapat perbedaan antara fosil nautilus yang hidup jauh di masa lalu (bawah) dan nautilus di masa kita sekarang ini. Apakah kalian memperhatikannya?

Kini kita akan meneliti nautilus, suatu makhluk yang sangat menarik, yang melakukan cara yang persis sama dengan kapal selam. Nautilus memiliki cangkang spiral (berbentuk garis memutar) bergaris keperakan, dan menyelam seperti kapal selam. Nautilus memiliki anggota tubuh yang berbentuk seperti cangkang keong berdiameter 19 cm (7,5 inci), seperti terlihat pada foto. Di dalam organ ini terdapat dua puluh delapan “kamar selam” yang saling berhubungan. Kamar-kamar selam ini bekerja dengan cara yang sama seperti tangki-tangki kapal selam; dengan kata lain, nautilus membutuhkan udara bertekanan. Dalam kapal selam, kebutuhan ini dipenuhi melalui sistem khusus yang dibangun oleh para insinyur di tempat-tempat tertentu dalam kapal selam. Namun, bagaimana nautilus dapat menemukan udara bertekanan yang diperlukan untuk memompa air keluar? Jawaban bagi pertanyaan ini memperkenalkan kita kepada ciri menakjubkan lain yang diciptakan Allah. Suatu gas khusus dihasilkan dalam tubuh nautilus. Gas ini memasuki ruang-ruang selam dalam tubuh nautilus melalui aliran darahnya dan perlahan-lahan mengeluarkan air dari sel-sel tubuh. Dengan demikian, nautilus pun dapat tenggelam atau mengapung untuk melindungi diri dari musuh-musuhnya saat berburu. Kemampuan menyelam nautilus sesungguhnya jauh lebih tinggi daripada kapal selam. Sebuah kapal selam hanya mampu menyelam sedalam 400 meter (1310 kaki), sementara nautilus dengan mudah bisa menyelam hingga kedalaman 4000 meter (2,5 mil).

... Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah
kamu tidak dapat mengambil pelajaran (darinya)?
(QS Al An-am: 80)

Sistem istimewa binatang laut yang menarik ini diciptakan bagi kita untuk direnungkan. Kini, pikirkanlah sejenak. Dapatkah nautilus menggunakan sistem ini secara kebetulan saja? Bisakah nautilus mendapatkan sendiri bentuk tubuh yang memungkinkannya untuk menghasilkan gas? Hebatnya lagi, ini bukanlah satu-satunya keistimewaan nautilus. Tekanan dalam air sangat kuat. Itulah sebabnya mengapa kalian merasakan tekanan di telinga ketika menyelam hingga dalam. Kendati demikian, tekanan yang kalian alami masih terhitung rendah. Jika seseorang menyelam lebih dalam lagi, tekanan air akan meningkat, dan dalam kedalaman tertentu menimbulkan dampak mematikan pada makhluk hidup. Di lain pihak, walaupun merupakan makhluk yang sangat kecil dan hanya memiliki cangkang luar untuk melindungi diri, nautilus tidaklah terpengaruh oleh tekanan ini, yang bisa sangat memuncak. Jelas, semua ciri-ciri alat tubuh yang dimiliki nautilus memang dirancang secara khusus untuk itu. Makhluk ini tidak mungkin merancang sendiri bentuk tubuh seperti ini untuk menghindari berton-ton tekanan air di bawah permukaan. Allah, yang menciptakan segala sesuatu dengan sempurna, merancang bentuk tubuh yang begitu sempurna ini. Dalam sebuah ayat Al Quran, Allah mengundang manusia untuk mengambil hikmahnya:

Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa)? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (QS An-Nahl: 17)

3:48 AM

BAGAIMANA IKAN HIDUP DI DALAM AIR?



Kalian pasti pernah melihat betapa cepat dan lincahnya ikan di dalam air. Untuk berenang, ikan tidak perlu membuat gerakan apa pun kecuali mengibas-ngibaskan ekornya dari satu sisi ke sisi lain. Kemudahan gerak yang dimiliki ikan di dalam air diperoleh berkat tulang punggung mereka yang lentur, juga karena beberapa sistem lain dalam tubuh mereka.

Seekor ikan menghabiskan sebagian besar energinya ketika berenang. Ini bukan karena ikan berenang dengan cepat dalam waktu lama. Ikan membutuhkan banyak energi agar bisa mencapai kecepatan tinggi dari keadaan diam. Penting bagi ikan untuk meningkatkan kecepatan tersebut dengan segera agar ia bisa melarikan diri dari para pemangsa.

Padahal, gerak ikan sebagian besar selalu menentang arus. Bayangkan betapa sulitnya bagi kalian untuk bergerak di dalam air dan betapa mudahnya bergerak ketika kalian melangkah di jalan. Bandingkan antara hidup di dalam air dan di permukaan bumi.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya
malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa
yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari

langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah
mati (kering)nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan,
dan berkisarnya angin dan awan yang dikendalikan antara
langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan
kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan
(QS Al-Baqarah: 164)


Adalah bentuk tulang punggung yang khusus dan otot-otot ikanlah yang memberikan kekuatan tersebut. Tulang punggung membuat tubuh tegak dan terhubung dengan sirip serta otot-otot. Jika tidak demikian, tidaklah mungkin bagi ikan untuk bergerak di dalam air. Namun, bentuk khusus tulang punggung tidaklah memadai untuk memungkinkannya berenang. Ini karena ikan tidak hanya maju ke depan dan ke belakang, tetapi juga ke atas dan ke bawah agar dapat bertahan hidup. Gerakan ini dimungkinkan oleh sistem lain dalam tubuh mereka. Ikan memiliki kantung-kantung udara di tubuh mereka. Dengan mengosongkan kantung udara ini, ikan dapat menyelam ke dasar laut. Mengisinya dengan udara akan menaikkan ikan ke permukaan kembali.

Pernahkah kalian berpikir mengapa ikan tidak pernah cedera sedikit pun kendati selalu berada di dalam air? Kulit kita akan teriritasi jika kita tetap diam di air selama beberapa waktu. Jika kita tinggal lebih lama lagi, maka kulit kita akan terluka. Namun, hal ini tidak pernah tejadi pada ikan. Ini semua berkat lapisan keras mengkilat di kulit terluarnya. Lapisan ini mencegah air memasuki tubuhnya. Jika ikan tidak memiliki lapisan ini, tubuh mereka akan rusak, dan karena air memasuki tubuh, keseimbangan akan terganggu hingga perlahan mereka akan mati. Namun, ini tidak terjadi dan semua ikan tetap melanjutkan kehidupan dalam air mereka.

Semua jenis ikan di dunia memiliki alat tubuh semacam ini. Jenis-jenis ikan yang hidup di masa lalu juga memilikinya. Ikan telah memiliki bentuk tubuh serupa yang sempurna selama berjuta-juta tahun dan tidak mengalami perubahan apa pun. Kita bisa melihatnya pada sisa-sisa ikan yang hidup berjuta-juta tahun lalu. Sisa-sisa ini, yaitu fosil, jelas memperlihatkan bahwa ikan di masa itu sama saja dengan ikan masa kini, dan tidak berubah sama sekali. Inilah bukti bahwa ikan muncul pada satu waktu tertentu. Dengan kata lain, mereka diciptakan. Adalah Allah yang memberi ikan seluruh alat tubuh yang mereka miliki. Allah juga Pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta. Ia mengetahui kebutuhan seluruh makhluk.


3:45 AM

BAGAIMANA IKAN SALMON MENEMUKAN JALANNYA?

Kalian keliru jika berpikir bahwa perjalanan berpindah tempat (migrasi) hanya dilakukan oleh burung. Nyatanya, ada banyak spesies yang berpindah tempat di darat maupun di laut. Dalam bab ini, petualangan salmon, jenis ikan yang berpindah, akan kita bahas.

Salmon lahir ke dunia begitu mereka menetas dari telur-telur yang diletakkan oleh salmon betina di sungai. Mereka tumbuh dan berburu di tempat ini selama beberapa minggu. Setelah itu, mereka mulai berenang ke hilir sungai. Sepanjang perjalanan menuju ke laut ini, salmon-salmon menghadapi bendungan dan air yang kotor. Mereka mencoba menghindari bahaya, seperti ikan-ikan berukuran lebih besar yang sedang berburu. Setelah mampu mengatasi semua ini, dan berhasil mencapai laut, salmon menghabiskan waktu selama beberapa tahun di sana. Kemudian, begitu sudah cukup dewasa untuk bertelur, ikan-ikan salmon akan berenang kembali ke air tawar.

Yang dituju ikan salmon adalah tempat mereka dilahirkan. Tapi jangan salah, jaraknya cukup jauh. Jarak yang harus ditempuh salmon untuk mencapai tujuannya kerap sejauh 1.500 kilometer (930 mil), yang berarti menuntut perjalanan selama berbulan-bulan. Ada begitu banyak rintangan yang harus diatasi ikan-ikan ini sepanjang perjalanannya.

Pertama, dan mungkin merupakan masalah terpenting yang perlu diatasi, adalah menemukan sungai tempat ikan ini berenang ke hilir selama perjalanan pertamanya yang bermuara ke laut. Berdasarkan ini, ikan salmon menentukan rute mereka kembali. Yang menakjubkan, tidak ada satu pun ikan salmon yang melakukan kesalahan, dan mereka semua berhasil menemukan sungai pertama mereka dengan tepat.

Memasuki sungai, salmon mulai berenang dengan cepat melawan arus. Kali ini tugasnya lebih berat. Kalau dalam perjalanan terdahulu, mereka dapat melewati air terjun dengan mudah berkat bantuan arus sungai, kali ini salmon-salmon harus mendaki air terjun tersebut. Apa yang dilakukan salmon di foto ini dengan berlompatan ke atas sungai adalah untuk menjangkau tempat ia dahulu ditetaskan. Sepanjang perjalanan ini, salmon mungkin harus berenang melewati air dangkal yang membuat siripnya muncul di atas permukaan air. Air dangkal ini dipenuhi oleh burung, beruang, dan berbagai pemangsa liar lainnya.

Kesulitan-kesulitan yang harus diatasi salmon tidak terbatas sampai di sini. Ingat, salmon ditetaskan dari telur yang berada di sebuah anak sungai, di pedalaman. Untuk menjangkau tempat itu, salmon harus menempuh jalan yang benar ketika sungai bercabang. Salmon tidak membuat kesalahan apa pun dalam menghadapi pilihan ini. Mereka selalu mengikuti sungai yang benar.

Kini, andaikan kalian lahir dan dibesarkan di sebuah rumah dalam sebuah kota. Kemudian, pada suatu hari, kalian meninggalkan rumah, bepergian selama berhari-hari, dan datang ke sebuah tempat yang jauhnya 1.500 kilometer dari rumah. Tahun demi tahun berlalu, dan kalian ingin kembali ke tempat kelahiran semula. Menurut kalian, dapatkah kalian mengingat jalan-jalan yang baru sekali dilewati? Tidak seorang manusia pun mampu melakukan ini, tapi salmon mampu, dan selalu menemukan jalannya tanpa salah.

Ada berbagai penelitian yang dilakukan untuk memahami bagaimana salmon melakukan perjalanan yang luar biasa ini. Disimpulkan bahwa salmon menemukan jalan mereka dengan menggunakan “penciuman”.

Berkat hidungnya yang dirancang dengan cerdas, seekor salmon dapat melacak bau-bauan di air hingga sumbernya seperti halnya anjing. Padahal, setiap arus memiliki bau yang berbeda. Salmon muda merekam semua bebauan itu sepanjang perjalanannya dan kembali ke rumahnya dengan mengingat bau-bauan tersebut. Bagaimana hal yang luar biasa ini terjadi? Bagaimana setiap ekor salmon dapat menemukan jalannya dengan tepat? Mengapa seluruh salmon mencoba kembali ke tempat kelahiran mereka, dengan risiko nyawa mereka, melompati air terjun dan menghadapi binatang-binatang buas? Bahkan, mereka melakukan semua ini bukan untuk dirinya sendiri, melainkan sekadar untuk menyimpan telur-telur mereka di perairan ini. Hanya ada satu jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut: Allah, Yang Maha Mengetahui, menciptakan salmon dan sistem-sistem yang memungkinkan mereka menemukan jalannya. Seperti makhluk lainnya, salmon bertindak melalui ilham yang mereka terima dari Allah, dan mereka memperlihatkan penciptaan Allah yang sangat unggul.

Di antara bukti yang mengingkari teori evolusi adalah bahwa salmon melalui ribuan kilometer dengan mempertaruhkan hidup mereka sendiri untuk bertelur. Para pakar evolusi menyatakan bahwa semua makhluk senantiasa bertarung satu sama lain, dan bahwa hanya yang kuatlah yang dapat bertahan sampai akhir pertarungan ini. Padahal, ada kerjasama di antara makhluk-makhluk hidup yang berlawanan dengan pernyataan-pernyataan para ahli evolusi. Binatang mengorbankan nyawa mereka bagi anak-anaknya. Selain itu, seperti akan kalian lihat pada contoh di halaman-halaman berikut, terdapat jenis berbeda yang saling berhubungan dan menguntungkan satu sama lain. Salmon hanyalah salah satu makhluk yang menunjukkan pengorbanan diri bagi keturunannya. Salmon yang berpindah dan berupaya mencapai tempat bertelurnya, yang jumlahnya sangat kecil, akan mati segera setelah bertelur. Kendati demikian, mereka tidak pernah menyerah dalam perjalanan mereka. Pola perilaku mengorbankan diri seperti ini tidak dapat diterangkan oleh teori evolusi. Nyatalah sudah. Allah menciptakan salmon dan makhluk-makhluk ini bertindak sesuai dengan cara yang diilhamkan Allah pada mereka. Orang-orang yang menggunakan otaknya dapat mengambil pelajaran dari tingkah laku hewan seperti ini. Allah mengingatkan kita untuk melakukan hal yang sama dalam sebuah ayat:

Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus (QS Huud: 56)
3:45 AM

SISTEM PEMANAS NGENGAT MUSIM DINGIN


Tatkala musim dingin tiba, banyak jenis serangga yang mendiami wilayah-wilayah dingin di bumi mati kedinginan atau kekurangan makanan. Ini karena serangga adalah makhluk-makhluk yang kecil dan lemah. Namun, ada pengecualiannya. Misalnya, ngengat burung hantu yang mirip kupu-kupu dan sekilas tampak sangat lemah. Padahal, mereka cukup kuat untuk bertahan hidup dalam kondisi musim dingin. Karena itu, ngengat-ngengat ini disebut juga “ngengat musim dingin.”

Seperti kupu-kupu, ngengat musim dingin juga memiliki dua sayap dan badan yang menghubungkan kedua sayap. Agar bisa terbang, suhu rongga dada tempat sayapnya terpancang harus berkisar pada 30oC (86oF). Namun, suhu tempat mereka hidup biasanya adalah 0oC (32o F), dan turun hingga di bawah minus derajat dari waktu ke waktu. Lantas, bagaimana ngengat musim dingin dapat bertahan hidup dalam cuaca sedingin itu? Apa yang mencegah mereka membeku ketika sedang tidak bergerak? Apa pula yang memungkinkan mereka terbang dalam cuaca dingin?

Jenis ngengat ini diciptakan bersama sistem pemanasan istimewa yang memungkinkannya hidup dalam kondisi musim dingin. Sistem ini terdiri dari beberapa alat tubuh pelengkap. Sebelum terbang, ngengat musim dingin terus-menerus menegangkan otot utamanya yang berhubungan dengan sayap dan menggetarkan sayapnya. Getaran cepat sayap meningkatkan suhu rongga dada serangga. Berkat peningkatan ini, suhu rongga dada meningkat dari 0o C (32o F) menjadi 30oC (86oF) atau bahkan lebih. Akan tetapi, ini hanyalah satu di antara berbagai cara yang dibutuhkan ngengat agar dapat bertahan hidup. Untuk terbang, ngengat musim dingin tidak cukup hanya meningkatkan suhu tubuhnya. Beda antara suhu tubuh serangga dan suhu udara akan menghilangkan panas.

Seperti halnya segelas teh panas yang mendingin setelah beberapa saat, tubuh ngengat juga akan mendingin. Karenanya, tidak akan membantu meskipun ngengat terus-menerus mengepakkan sayapnya. Untuk terbang dan bertahan hidup, dibutuhkan cara lain guna mempertahankan panas yang telah dihasilkan. Kebutuhan ini dipenuhi oleh bentuk tubuh istimewa yang diciptakan Allah dalam tubuh ngengat. Ngengat dilapisi oleh sisik-sisik rapat yang mengurangi hilangnya panas. Setelah melakukan penelitian, para ilmuwan menyimpulkan bahwa seekor ngengat, tanpa sisik-sisik ini, akan mendingin dua kali lebih cepat dibandingkan ngengat yang dilengkapi sisik. Ada beberapa mekanisme tubuh ngengat musim dingin untuk melindunginya dari cuaca dingin.

Keistimewaan yang dijelaskan di atas mestinya sudah ada sejak jenis ngengat muncul di dunia. Kalau tidak, ngengat akan mati karena dingin, dan jenis ini pun akan punah. Kita tidak perlu berpikir mendalam untuk memahami bahwa semua ini bukanlah suatu kebetulan—hanya jenis-jenis ngengat yang mendiami wilayah dinginlah yang memiliki keistimewaan semacam ini yang membedakannya dari ngengat-ngengat lainnya. Dengan semua kemampuan untuk membuat makhluk-makhluk ini bertahan hidup dalam cuaca dingin, Allah memperkenalkan Diri-Nya kepada kita. Ini difirmankan dalam sebuah ayat yang mengungkapkan bahwa Allah mengetahui tempat hidup semua makhluk:

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh) (QS Huud: 6).

Keistimewaan makhluk hidup ini membuat kita mampu memahami kekuasaan dan keindahan cita seni Allah, dan meningkatkan keimanan dan kecintaan kita terhadap Allah. Menyampaikan informasi menakjubkan yang kalian baca kepada orang lain juga merupakan cara untuk meningkatkan keimanan mereka kepada Allah.

3:43 AM

KERJASAMA SEMUT DAN BURUNG YANG MENAKJUBKAN

Mikroba (makhluk-makhluk yang amat kecil) yang mengancam kesehatan kita dan menyebabkan penyakit, ada di mana-mana. Mikroba-mikroba ini merupakan bahaya bagi makhluk hidup lainnya, sebagaimana pada manusia. Karenanya, makhluk-makhluk ini juga perlu melindungi diri mereka seperti kita, manusia. Ketika makhluk hidup diamati, kita akan melihat bahwa mereka menggunakan beberapa cara untuk melindungi diri dari mikroba. Misalnya, semut menghasilkan sejenis cairan asam yang melumpuhkan mikroba.

Bagaimana semut kecil ini mampu bertindak secerdas itu? Pastilah otak semut tidak sepandai itu. Seekor semut tidak dapat mengetahui apakah yang dihadapinya adalah mikroba atau bukan. Pertama-tama, semut harus memeriksa mikroba tersebut dan mencari zat yang dapat melumpuhkannya. Namun, bagaimana semut mampu menentukan zat ini? Mari kita pikirkan bersama. Manusia diberi suntikan guna melawan mikroba-mikroba tertentu. Namun, vaksin-vaksin ini dipersiapkan di laboratorium sebagai hasil dari penelitian dan beragam percobaan.

Tambahan lagi, para pakar perlu melakukan penelitian terlebih dahulu atau vaksin tersebut tidak akan ada gunanya, bahkan berbahaya bagi manusia. Semut, di sisi lain, tidak memiliki pengetahuan semacam itu, dan tidak dilatih terlebih dahulu. Mereka tidak mungkin pergi ke sebuah laboratorium dan melakukan penelitian. Bahkan tidak masuk akal untuk memikirkan itu. Jelas bahwa semut lahir ke dunia tanpa mengetahui semua hal yang mereka lakukan.

Pengetahuan ini diajarkan kepada semut oleh Yang Melebihi Segalanya: Allah, Pemimpin seluruh dunia dan Pencipta segalanya, menyampaikan kepada semut cara melindungi diri mereka dari mikroba. Kini, mari kita jadikan burung sebagai contoh makhluk hidup yang harus dilindungi dari mikroba. Mikroba mengganggu burung-burung juga, namun burung tidak memiliki sistem dalam tubuh mereka untuk menghasilkan zat-zat pelindung seperti yang dilakukan oleh semut. Maka, burung pun menemukan cara lain namun sama praktisnya untuk mengatasi masalah ini. Mereka mendatangi sarang semut, dan berbaring di atasnya, menanti semut berjalan melewati bulu-bulu mereka. Semut-semut yang mencari makanan berjalan di antara bulu-bulu burung, melumuri bulu burung dengan zat pembunuh mikroba dari tubuh mereka. Dengan cara itu, burung tersebut dibersihkan dari mikroba. Bagaimana burung-burung itu bisa tahu bahwa semut menghasilkan zat semacam itu, yang dapat menyingkirkan mikroba dari tubuh mereka?

Manusia baru mengetahui bahwa semut memiliki sistem perlindungan semacam ini setelah melakukan begitu banyak penelitian. Banyak orang (selain dari yang memiliki pengetahuan khusus tentang binatang) yang masih tidak menyadarinya. Mungkin kalian juga baru mengetahuinya melalui buku ini. Akan tetapi, burung telah mengetahui ciri semut sejak mereka ditetaskan. Tak seorang pun mengajari mereka cara melakukannya, bahwa mereka dapat memanfaatkan semut untuk membersihkan diri dari mikroba.

Kenyataan bahwa burung dapat mengetahui tentang zat yang dihasilkan dalam tubuh semut, dan mengetahui bagaimana memanfaatkannya, membawa kita pada satu kenyataan tunggal: Allah telah mengajarkan informasi ini pada semut dan burung. Allah telah mengungkapkan bahwa setiap makhluk berada di bawah perintah-Nya:

... Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang
melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini
(QS Al-Jaatsiyah: 4)

BURUNG-BURUNG KECIL YANG TERAMPIL MEMBANGUN

Kalian pasti sudah pernah melihat sarang burung yang dibangun di atas pohon atau di atas puncak bangunan, dan terkadang di sudut sebuah jendela menara. Ini baru sarang dari beberapa jenis burung yang sudah kalian ketahui.


Burung-burung membangun sarang mereka di tempat-tempat aman khusus yang mereka pilih sendiri.

Begitu banyak jenis burung yang ada di dunia ini dan mereka membangun jenis sarang yang berbeda yang harus dipikirkan dengan seksama. Tanpa pertimbangan macam-macam, burung membangun sarang mereka sehingga mereka bisa menyatu dengan lingkungan alamnya. Mari kita perhatikan burung-burung di pantai. Burung-burung ini membangun sarang mereka di permukaan air, dan sarang itu tidak tenggelam. Bahan-bahan yang digunakan dan bentuk sarang dirancang secara khusus.

Sehingga, kalau pun permukaan air naik, sarang maupun anak-anak burung tidak akan terganggu. Burung-burung ini memiliki kemampuan bawaan dari lahir untuk membangun sarang mereka dan tidak perlu dilatih. Tidak mungkin selama ini mereka telah mempelajari tugas semacam itu. Jika mereka melakukannya dengan cara coba-coba, sarang itu akan tenggelam begitu permukaan air naik. Akan tetapi, hal itu tidak pernah terjadi karena seluruh burung pantai membangun sarang dengan cara yang sama sejak hari pertama kemunculannya di dunia. Beberapa burung yang hidup di rawa-rawa membangun dinding-dinding sarang yang tinggi sehingga telur-telur mereka tidak jatuh karena angin. Bagaimana burung ini, yang dengan hati-hati melindungi telurnya, mengetahui risiko jatuhnya telur mereka dan pecah? Di sini kita dapat melihat “bijaksananya” burung dalam melakukan tindakan pencegahan hal itu.

Jenis burung lain yang tinggal di daerah gurun membangun sarangnya di antara semak-semak, bukan di atas tanah. Alasan mengapa mereka melakukan hal itu adalah karena perbedaan suhu: suhu di antara semak-semak sepuluh derajat lebih rendah dibandingkan suhu di atas tanah. Banyak di antara kita yang tidak mengetahui beda suhu antara dataran dan semak-semak, dan bahwa ada perbedaan di antara keduanya. Tetapi burung-burung ini mengetahui dan melindungi diri serta anak-anak mereka dari panas menyengat dengan membangun sarang mereka di tempat yang paling sejuk.

Pernahkah kalian membayangkan bagaimana burung-burung, yang menurut kita tidak berakal dan kurang cerdas dapat memikirkan perincian yang begitu rumit? Tingkah laku burung-burung ini bisa dibandingkan dengan para insinyur yang selama bertahun-tahun belajar dan berlatih di bidang mereka. Ketika membangun sebuah rumah, para insinyur mempertimbangkan perincian seperti kekuatan bangunan, bahan-bahan yang digunakan dan lokasinya; setelah itu baru pembangunan dapat dimulai. Seperti yang telah kalian lihat pada contoh-contoh di atas, burung juga membangun sarang mereka menurut sebuah perencanaan. Namun, mereka tidak memerlukan peralatan pembangunan atau pendidikan. Mereka bertindak berdasarkan ilham Allah dan mengerjakan tugas-tugas mereka dengan mudah. Burung-burung ini dan apa yang mereka kerjakan merupakan bukti penciptaan Allah yang begitu sempurna. Pastilah Allah, Yang Maha Tahu, yang telah mengilhami mereka untuk melakukan semuanya.

Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan segala
yang ada di bumi. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha
Kaya lagi Maha Terpuji
(QS Al-Hajj: 64)
3:42 AM

ADA KOMPAS DI MATA SEMUT



• Semut kecil di samping ini tidak menggunakan kompas untuk menemukan arah di gurun pasir. Peta di atas memperlihatkan jalur yang dilalui semut.
• Sarang, jejak yang diikuti semut ketika mencari makanan, jalan kembali, sarang.

Kita membutuhkan panduan untuk menunjukkan arah ketika bepergian ke negara lain, atau ke kota lain. Apalagi jika kita tidak mengetahui tempat yang kita tuju, jelas kita harus memiliki sebuah kompas dan peta. Peta memperlihatkan pada kita di mana kita berada dan menunjukkan arah yang dituju. Kita menemukan jalan dengan menggunakan peralatan-peralatan ini, dan bertanya pada orang lain sehingga tidak tersesat Pernahkah kalian memikirkan bagaimana makhluk-makhluk lain menemukan jalan mereka? Pernahkah kalian berpikir bagaimana seekor semut yang mencari makan di tengah padang pasir dapat kembali lagi ke sarangnya tanpa tersesat? Semut-semut hitam yang mendiami pesisir pantai Laut Tengah di Tunisia adalah beberapa di antara makhluk-makhluk yang membangun sarang mereka di padang pasir. Semut-semut ini sangat ahli dalam menemukan jalan mereka di padang pasir yang begitu luas dan bisa kembali ke sarang mereka tanpa bantuan kompas ataupun peta.

Begitu matahari terbit, suhu di padang pasir mencapai 70o C (158o F). Semut meninggalkan sarang untuk mencari makan di tengah teriknya hari. Setelah berulang kali berhenti dan berputar-putar, ia kemudian menjalani jalur berliku dalam wilayah yang jauhnya sekitar 200 meter (655 kaki) dari sarangnya. Kalian bisa melihat jalur ini pada peta. Tapi jangan berpikir bahwa semut itu akan tersesat karena jalur yang berliku-liku ini. Sekali ia menemukan sumber makanan, semut akan mengikuti arah yang lurus dan kembali ke sarangnya. Kalau dibandingkan dengan ukuran semut yang sangat kecil, perjalanan semut ini kira-kira sama jauhnya dengan perjalanan seorang manusia yang berjalan pulang pergi dengan arah lurus setelah menjelajah sejauh 35 sampai 40 kilometer dari suatu titik di padang pasir.

Bagaimana mungkin semut itu berhasil melakukan tugasnya yang pasti tidak mungkin dilakukan manusia? Tidak mungkin semut menemukan arahnya dengan melihat benda-benda. Tanda-tanda dan penunjuk jalan seperti pohon, bebatuan, sungai, atau danau yang membantu seseorang menemukan arah sangat jarang terlihat di padang pasir. Di mana-mana hanya pasir semata. Kalau pun ada tanda-tanda, tetap akan sama saja karena tidak mungkin seekor semut dapat mengingat tanda-tanda ini, untuk mengingat tempat mereka berada dan menggunakannya untuk menemukan jalan. Dengan memikirkan kejadian tersebut dengan cara seperti ini, kita akan dapat memahami dengan lebih baik, betapa hebatnya tugas yang dilakukan semut. Semut dapat mengerjakan tugas sulit ini berkat bentuk tubuh istimewa yang dianugerahkan kepadanya.

Ada suatu sistem penentuan arah yang istimewa pada mata semut. Sistem yang ditempatkan Allah dalam mata semut ini lebih maju dibanding alat-alat mekanik untuk menentukan arah. Karena mampu menerima beberapa cahaya yang tidak bisa kita terima, semut dapat menentukan arah dan mengetahui di mana utara dan selatan. Berkat kemampuan ini, tidaklah sulit bagi semut untuk memperkirakan letak sarangnya, dan kembali ke sana. Manusia terlambat menyadari sifat-sifat cahaya. Namun, semut telah mengetahui dan memanfaatkan salah satu sifat cahaya yang tidak diketahui oleh manusia, sejak semut terlahir ke dunia. Sudah pasti, bentuk sempurna seperti mata semut ini tidak mungkin muncul karena kebetulan-kebetulan yang terjadi secara acak. Mata semut harus tetap seperti itu sejak semut itu ada. Jika tidak, semut tidak akan dapat kembali ke sarangnya di tengah panasnya gurun, dan tidak dapat bertahan. Pastilah mata seluruh semut gurun telah dilengkapi dengan sistem ini sejak hari pertama mereka muncul ke dunia. Allah, Yang Maha Mengetahui, menciptakan mata ini untuk mereka.

Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat
memberikan rezeki kepada mereka sedikit pun dari langit dan
bumi, dan tidak berkuasa (sedikit pun juga). Maka, janganlah
kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sesungguhnya
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui
(QS An-Nahl: 73-74).

3:33 AM

CARA-CARA HEWAN MELINDUNGI DIRI

Langkah-langkah yang dilakukan oleh makhluk hidup untuk melindungi dirinya merupakan salah satu keajaiban alam. Banyak makhluk memiliki kemampuan untuk memperkirakan bahaya yang mungkin datang dan melakukan beragam cara untuk melindungi diri. Misalnya, rayap yang telah kita bahas di atas membangun dinding sarang yang begitu tebal dan keras sehingga sulit dihancurkan oleh beliung sekalipun. Burung weaverbird, sejenis kutilang, membangun pintu masuk sarang mereka sedemikian rupa untuk mencegah masuknya ular, musuh utama mereka. Beberapa laba-laba memiliki ruang-ruang khusus dalam sarang mereka, sehingga binatang-binatang lain yang memasuki sarang itu akan terkurung. Sarang-sarang lebah juga berfungsi untuk memberi pengamanan khusus. Lebah-lebah yang ditugaskan untuk menjaga sarangnya tidak akan membiarkan siapa pun, kecuali anggota koloni, untuk memasuki sarang mereka. Ketika seekor penjaga jauh dari sarang, lebah pekerja lain mendatangi pintu masuk dan mengambil alih tugas penjaga itu. Para lebah penjaga menjalankan tugas mereka dengan risiko mengorbankan nyawa mereka sendiri.


Berang-berang membangun rumah mereka di bawah air. Untuk memasukinya, berang-berang harus melewati sebuah lorong rahasia yang hanya diketahui oleh berang-berang yang membangun rumah itu. Di ujung lorong, terdapat sebuah kamar yang ditinggali berang-berang bersama anak-anak mereka. Contoh-contoh semacam ini sudah cukup bagi kita untuk memahami adanya kecerdasan dalam tindakan makhluk hidup ini, dan adanya cara yang tepat untuk melindungi diri mereka sendiri. Selain itu, kalian mungkin dapat melihat bahwa musuh suatu jenis makhluk hidup bisa jadi adalah jenis makhluk lain. Namun, setiap makhluk mengetahui siapa musuh mereka dengan baik, dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang seksama untuk mengatasinya.

Sangat mengejutkan bahwa seekor rayap atau burung, meskipun bukanlah makhluk cerdas, dapat mengetahui ciri-ciri makhluk lain. Untuk memahami ini dengan lebih baik, pikirkanlah diri kalian sendiri. Dapatkah kalian langsung mengetahui dengan sekilas pandang sifat-sifat seekor binatang yang tidak kalian ketahui, atau belum pernah kalian lihat sebelumnya? Dapatkah kalian mengetahui apa makanannya, bagaimana caranya berburu, dan apa yang ditakutinya? Tentu saja kalian tidak bisa mengetahuinya begitu saja. Kalian membutuhkan sebuah buku untuk mendapatkan informasi tentang makhluk itu, atau seseorang untuk memberitahukan sifat-sifat makhluk itu pada kalian.


Tetapi, bagaimana mungkin binatang-binatang ini mampu mendapatkan informasi tentang makhluk-makhluk lain? Mungkinkah mereka telah mengenal siapa musuh mereka, kemudian melakukan suatu penelitian tentang perilaku dan cara berburu yang dilakukan musuh-musuhnya, sehingga berdasarkan hasil penelitian itu mereka dapat melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat? Jelas tidak. Tidak ada hewan yang memiliki kecerdasan dan bakat untuk melakukan penelitian seperti itu. Juga tidak akan masuk akal dan omong kosong jika kita berpikir bahwa binatang mendapatkan informasi tentang musuh-musuh mereka secara kebetulan, karena kegagalan pada upaya pertama akan berarti kematian. Tidak diragukan lagi, Allah-lah yang menentukan tindakan perlindungan diri yang digunakan hewan-hewan ini. Allah juga yang membuat mereka bertindak sesuai dengan kebutuhan. Kenyataan bahwa tidak hanya binatang-binatang di sekitar kita saja yang melakukan langkah-langkah cerdas seperti itu, tapi juga semua makhluk hidup di bumi ini, menunjukkan kebijaksanaan dan kekuasaan Allah yang tak terhingga

3:07 AM

RAYAP-RAYAP BUTA MEMBANGUN GEDUNG PENCAKAR LANGIT


Rayap adalah binatang kecil seperti semut, dan mereka sangat terampil. Sarang-sarang yang kalian lihat di gambar-gambar yang tampak seperti menara tinggi itu dibangun oleh makhluk-makhluk kecil ini. Tetapi, jangan salah, ini bukanlah sarang biasa. Rayap membangunnya sesuai dengan perencanaan tertentu. Kamar-kamar khusus bagi rayap-rayap muda, tempat penanaman jamur, dan ratu rayap adalah sedikit contoh saja dari bagian dalam sarang rayap. Lebih penting lagi, sarang rayap juga membangun suatu sistem pertukaran udara khusus. Rayap, yang berkulit sangat tipis, membutuhkan udara lembab. Karena itu, mereka harus mempertahankan suhu dan kelembaban sarang pada tingkat tertentu. Kalau tidak, rayap akan mati.

Untuk itu rayap mengupayakan agar udara beredar di sarangnya melalui saluran-saluran khusus dan menggunakan air dari saluran bawah tanah yang telah mereka gali. Dengan cara itulah mereka mengatur suhu dan kelembaban sarangnya. Pernahkah kalian menyadari betapa sulitnya mengerjakan hal ini? Pernahkah kalian menyadari bahwa untuk itu rayap harus melakukan berbagai hal yang harus dipikirkan seksama dan secara bersamaan pula? Selain itu, yang telah kita baca sejauh ini baru sebatas kesimpulan dari berbagai hal yang dilakukan rayap. Keistimewaan rayap lainnya adalah cara mereka mempertahankan sarang, yang tingginya mencapai lebih dari tujuh meter. Rayap tahu bahwa ada lubang di dinding sarangnya. Dengan memukulkan kepala ke dinding sarang, rayap penjaga memberi peringatan pada seluruh anggota koloni (masyarakat) rayap.

Karena mendengar peringatan ini, larva-larva (rayap-rayap yang masih bayi) dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Pintu masuk ke kamar raja dan ratu lantas ditutup dengan dinding yang dibangun dengan cepat. Bagian yang rusak dijaga oleh rayap-rayap penjaga, yang diikuti oleh rayap pekerja yang membawa bahan-bahan untuk memperba
iki dinding kembali. Dalam beberapa jam, wilayah yang rusak telah ditutupi dengan timbunan bahan tersebut. Kemudian, bilik-bilik bagian dalam dibangun. Rayap bertindak atas dasar rencana yang telah dibuat sebelumnya. Setiap anggota koloni mengerjakan tugasnya tanpa menyebabkan kekacauan apa pun.

Kemampuan rayap untuk melakukan semua ini dalam waktu yang sangat singkat adalah bukti adanya komunikasi sempurna di antara rayap-rayap. Namun, ada hal yang jauh lebih menakjubkan tentang rayap-rayap yang membangun keteraturan seperti ini, membangun tempat tinggal seperti gedung-gedung pencakar langit, dan melakukan tindakan pengamanan untuk melindungi koloni mereka. Rayap-rayap itu, ternyata, BUTA. Mereka tidak melihat apa pun saat mengerjakan tugas-tugas ini. Bagaimana makhluk-makhluk ini bisa begitu ahli dan mampu membuat perencanaan seperti itu? Jawaban yang diberikan oleh pakar-pakar evolusi adalah bahwa semua itu terjadi “secara kebetulan”. Jawaban ini tidak benar. Mengapa? Karena bahkan satu hal saja dari keteraturan koloni rayap ini, misalnya saluran peredaran udara, sudah cukup untuk membuktikan bahwa sistem ini tidak bisa terjadi secara kebetulan saja. Pastilah rayap-rayap buta ini tidak dapat memastikan keteraturan yang sempurna ini dan tidak mampu melakukan seluruh pekerjaan ini tanpa cela. Pastilah mereka telah diajari untuk melakukannya.

Allah telah menyebutkan beberapa hewan di dalam Al Qur’an dan mengajak kita untuk merenungkan contoh-contoh tersebut. Misalnya, lebah madu dijadikan contoh dalam Surat An-Nahl. Dalam ayat ini, kita diberitahu bahwa lebah-lebah yang menghasilkan madu untuk kita diajari untuk melakukan hal itu oleh Allah. Ayat-ayatnya adalah:

Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, “Buatlah sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian, makanlah dari setiap (macam-macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya, pada hal seperti itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan (QS An-Nahl: 68-69).

Seperti lebah-lebah yang disebutkan di dalam ayat-ayat di atas, rayap hidup menurut cara yang diajarkan Allah dan difirmankan kepada mereka. Allah-lah Yang menciptakan komunikasi sempurna di antara makhluk-makhluk buta ini, mengajari mereka apa yang harus dilakukan, dan menyuruh setiap anggota jutaan rayap yang tergabung dalam sebuah koloni mengerjakan tugas mereka.

Hai Manusia! Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu.
Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan
rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; Mengapa
kamu berpaling (dari ketauhidan)?
(QS Faathir:3)